🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 01 Rabi'ul Akhir 1438 H / 30 Desember 2016 M
👤 Ustadz Abdullāh Zaen MA
📔 Materi Tematik | Menanamkan Akhlak Yang Mulia Kepada Anak (Bagian 5 dari 5)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-Tmk-AZ-AkhlakMulia-05
🌐 Sumber: https://youtu.be/rgdmJJrbxho
-----------------------------------
MENANAMKAN AKHLAQ YANG MULIA KEPADA ANAK BAGIAN 5 DARI 5
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنَّ الـحَمْدَ لله نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون, َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا الله الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ,فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
إنَّ الـحَمْدَ لله نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُون, َ يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا الله الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ الله كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا, يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا أَمَّا بَعْدُ,فَإِنَّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ وَخَيْرَ الْهَديِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَشَرَّ الأُمُوْرِ مُحَدَثَاتُهَا، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلاَلةٌ، وَكُلَّ ضَلاَلَةٍ فِي النَّارِ.
Kita panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allāh Tabāraka Ta'āla.
Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad shallallāhu 'alayhi wa sallam, kepada para shahābatnya, keluarganya, dan umatnya yang setia mengikuti tuntunannya, hingga diakhir nanti.
Para shahābat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
Kita akan lanjutkan pembahasan tentang fiqih pendidikan anak.
Jadi, kalau misalnya ibu-ibu, bapak-bapak, para pendengar, para pemirsa yang berbahagia di manapun Anda berada, kalau misalnya Anda kadang-kadang bercanda dengan anak, maka anak akan merasa dekat dengan kita.
Kalau misalnya anak sudah dekat dengan kita, apa buahnya?
Buahnya itu kita akan lebih mudah untuk menanamkan nilai-nilai yang positif kepada anak kita, kenapa?
Karena anak sudah dekat dengan kita.
Ini yang kadang-kadang tidak dimiliki di dalam sebagian keluarga yang kita lihat di masyarakat.
Anak dengan orang tua itu punya jarak yang sangat jauh, sehingga anak itu lebih nyaman untuk curhat (mencurahkan isi hati) dengan temannya dibandingkan curhat kepada orang tuanya, kenapa?
Karena dia tidak merasa dekat dengan orang tuanya.
⇒ Dan ini adalah sebuah kekurangan yang harus kita perbaiki.
Jangan salahkan anak kita terlebih dahulu. Mari kita koreksi diri kita, kenapa kok anak seperti itu?
Mungkin kita sebagai orang tua yang kurang memperhatikan anak kita. Kita jarang menyapa anak kita. Kita jarang bertanya:
"Nak sudah makan atau belum?"
"Nak sudah belajar atau belum?"
"Nak sudah shalāt atau belum?"
Sapaan-sapaan seperti ini diiringi dengan kesempatan, moment-moment kita bercanda. Kita rekreasi dengan anak, kita jalan bareng sama anak. Kemudian sambil ngobrol, ngobrol bebas mungkin saat itu (yang penting positif) tidak mengarah pada sesuatu yang negatif.
Yang seperti ini akan menciptakan kehangatan di dalam rumah.
Setelah rumah itu hangat maka kita akan merasa mudah sekali untuk memberikan pengajaran kepada anak kita.
Saya akan bawakan satu penggal kisah bagaimana Nabi kita shallallāhu 'alayhi wa salla berinteraksi dengan anak kecil.
Kisah ini dituturkan oleh seorang shahābat bernama Anas bin Mālik radhiyallāhu 'anhu, diriwayatkan dalam shahīh Muslim, kata beliau:
Pada suatu hari Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam mengutus aku (Anas).
Anas diutus oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam untuk suatu keperluan.
Anas saat itu masih kecil.
Maka ketika dia disuruh oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, dia jawab apa?
"Emoh.. Aku ga mau," kata Anas.
Ya seperti anak-anak kitalah, kadang-kadang.
"Ya Le, pergi ke Warung!"
"Emoh.. ,kesel (capek)."
Itukan, ada saja alasannya.
Lihat bagaimana Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam menyikapi.
Anas berkata "Tidak mau, tidak mau saya."
Sebenarnya Anas di dalam hatinya ingin berangkat, tidak tahu, mungkin anak kecil iseng ya. Hanya secara lisannya dia mengatakan, "Tidak, tidak mau berangkat."
Akhirnya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam diam. Lalu Anas diam-diam dia berangkat. Dia tidak tahu kalau Nabi ternyata mengikuti di belakangnya. Sampai akhirnya Anas bin Mālik melewati anak-anak yang lagi mainan di pasar.
Kemudian dia tidak sadar ternyata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam di belakang dia.
Sambil senyum Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam, Anas pun kaget melihat ternyata nabi di belakang. Akhirnya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata:
"Oh ternyata kamu berangkat juga?" Kata Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam kepada Anas.
"Iya, wahai Nabi saya berangkat saya mematuhi perintah kamu."
Kata Anas bin Malik:
"Demi Allah, saya ini sudah melayani Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam selama sembilan tahun."
Anas bin Mālik ini melayani Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam sembilan tahun. Dan kata beliau:
"(Seingatku) Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam jarang sekali mengomentari apa yang aku lakukan selama itu adalah yang baik."
"Kenapa kamu lakukan seperti ini, kenapa kamu tidak melakukan seperti itu?"
Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam jarang sekali mengomentari kecuali dalam hal-hal yang sifatnya negatif sekali, baru berkomentar Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Ini baru sepenggal dari kisah Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam.
Sampai disini pengajian kita pada kesempatan kali ini, terima kasih atas perhatiannya. Mohon maaf atas segala kekurangannya.
Kita tutup dengan membaca:
سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ، وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ
والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
____________________________والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته
◆ Mari bersama mengambil peran dalam dakwah...
Dengan menjadi Donatur Rutin Program Dakwah Cinta Sedekah
1. Pembangunan & Pengembangan Rumah Tahfizh
2. Support Radio Dakwah dan Artivisi
3. Membantu Pondok Pesantren Ahlu Sunnah Wal Jamaah di Indonesia
Silakan mendaftar di :
http://cintasedekah.org/ayo-donasi/
Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah
🌎 www.cintasedekah.org
👥 https://web.facebook.com/gerakancintasedekah/
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q