Selasa, 07 Februari 2017

Khutbah Jum'at : Kemenangan Yang Hakiki


🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 06 Jumadal Ūla 1438 H / 03 Februari 2017 M
👤 Ustadz Dr. Firanda Andirja, MA
📔 Khutbah Jum'at | Kemenangan Yang Hakiki
⬇ Download audio bagian 1: bit.ly/BiAS-FA-KhutbahJumat-KemenanganYangHakiki-01
⬇ Download audio bagian 2: bit.ly/BiAS-FA-KhutbahJumat-KemenanganYangHakiki-02
🌐 Sumber: https://youtu.be/tMCHV9D4KGg
-----------------------------------

KEMENANGAN YANG HAKIKI

KHUTBAH BAGIAN PERTAMA

الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوانه


أوصيكم و نفسي بتقوى الله فقد فاز المتقون.
"Aku wasiat kepada diriku dan kepada Anda sekalian untuk bertaqwa kepada Allāh sesungguhnya telah beruntung orang orang yang bertaqwa."

Pada hari ini banyak orang berbicara tentang kemenangan, akan tetapi pembicaraan mereka kebanyakan adalah tentang kemenangan duniawi.

√ Ada yang bangga karena menang dalam lomba tertentu.
√ Ada yang bangga karena menang dalam tender.
√ Bahkan ada sebagian orang yang senang dan bangga karena menang dalam hal-hal yang diharāmkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, seperti menang dalam perjudian.

Kebanyakan mereka lupa bahwasanya kemenangan yang sesungguhnya, yang hakiki, adalah:

√ Kemenangan dengan meraih kenikmatan yang abadi.
√ Kenikmatan yang sempurna dan selama-lamanya yaitu meraih surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
√ Dan terhindar dari hal yang sangat menakutkan yaitu adzab yang abadi. Adzab yang sangat mengerikan, yang sangat dahsyat, yaitu adzab neraka Jahannam.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla telah mengisyaratkan kemenangan hakiki ini dalam firman-Nya:
كُلُّ نَفْسٍ ذَآئِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَما الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلاَّ مَتَاعُ الْغُرُورِ
Setiap yang bernyawa pasti merasakan kematian dan sesungguhnya amalan kalian akan disempurnakan pada hari kiamat kelak. Barangsiapa yang diselamatkan dari neraka Jahannam dan dimasukkan dalam surga, maka dia telah menang, itulah kemenangan yang hakiki. Dan tidaklah kehidupan dunia kecuali kesenangan yang menipu.

(QS 'Ali 'Imrān: 185)

Kemenangan yang hakiki tatkala seseorang bisa masuk surga, tatkala mendapatkan kenikmatan yang selama-lamanya, barangsiapa yang masuk surga, maka dia akan senang terus, dia akan muda terus dan dia tidak akan tua selama-lamanya, dia akan sehat dan dia tidak akan sakit selama lamanya.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan dalam hadītsnya:
يُنَادِي مُنَادٍ إِنَّ لَكُمْ أَنْ تَصِحُّوا فَلاَ تَسْقَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَحْيَوْا فَلاَ تَمُوتُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَشِبُّوا فَلاَ تَهْرَمُوا أَبَدًا وَإِنَّ لَكُمْ أَنْ تَنْعَمُوا فَلاَ تَبْتَئِسُوا أَبَدًا
Tatkala di surga kelak maka ada yang menyeru kepada para penghuni surga:
"Sesungguhnya kalian di surga akan senantiasa sehat dan tidak akan sakit selama-lamanya. Dan kalian akan senantiasa hidup dan tidak akan mati selama lamanya. Dan sesungguhnya kalian dalam surga akan senantiasa muda dan tidak akan tua selama-lamanya. Dan sesungguhnya kalian akan senang selama-lamanya dan tidak akan susah selama-lamanya."

(Hadīts Riwayat Muslim nomor 2837)

Dan ini sesuai dengan firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
 ادْخُلُوا الْجَنَّةَ لَا خَوْفٌ عَلَيْكُمْ وَلَا أَنْتُمْ تَحْزَنُونَ
"Masuklah kalian ke dalam surga, tidak ada lagi rasa kekhawatiran dan tidak ada lagi rasa kesedihan bagi kalian."

(QS Al A'rāf: 49)

Adapun kenikmatan dunia, betapa pun seorang diberi kenikmatan, hebatnya kenikmatan dunia dia pasti terkontaminasi dengan kesedihan dan kekhawatiran, siapapun dia.

√ Apakah dia orang terkaya di dunia.
√ Apakah dia seorang pejabat.
√ Apakah dia seorang jendral, panglima.

Dia juga pasti takut dia juga pasti khawatir.

√ Apakah dia seorang raja, raja dunia.
√ Apakah dia seorang presiden?

Dia pasti pernah sakit. Dia pasti pernah diselimuti dengan kesedihan. Dia pasti pernah diselimuti dengan kekhawatiran.

Yang kaya khawatir hartanya hilang, khawatir usahanya jatuh, khawatir ditipu. Sementara pejabat, khawatir jabatannya direbut oleh orang lain.

Demikianlah yang namanya kenikmatan dunia tidak ada yang sempurna. Bagaimanapun seorang hebat di dunia ini, dia pasti terkontaminasi dengan kesedihan dan kekhawatiran.

Adapun di surga, kenikmatan sempurna tidak ada sedikitpun kesedihan dan tidak ada sedikitpun kekhawatiran.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berkata kepada nabi Ādam 'alayhissalām:
إِنَّ لَكَ أَلَّا تَجُوعَ فِيهَا وَلَا تَعْرَى * وَأَنَّكَ لَا تَظْمَأُ فِيهَا وَلَاتَضْحَى
"Wahai Ādam, engkau di surga engkau sama sekali tidak akan lapar dan engkau tidak akan telanjang dan engkau tidak akan haus dan engkau tidak akan kepanasan."

(QS Thāhā: 118-119)

Kenapa?

Karena di surga adalah tempat kenikmatan yang abadi.

Kemudian kemenangan yang hakiki adalah tatkala seseorang terselamatkan dari adzab yang sangat pedih adzab neraka Jahannam. Panas neraka Jahannam 70 kali lipat dari panas dunia.

Bagaimana tidak panas? Sementara bahan bakarnya adalah manusia dan batu.
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ
"Takutlah kalian kepada neraka yang bahan bakarnya adalah dari manusia dan batu."

(QS Al Baqarah: 24)

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ 
"Wahai orang-orang berimān, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari neraka Jahannam, yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu."

(QS At Tahrim: 6)

Dan neraka Jahannam, tatkala membakar bukan hanya membakar bagian luar terlebih dahulu, baru kemudian bagian dalam akan tetapi sekaligus membakar luar dan dalam.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
نَارُ ٱللَّهِ ٱلۡمُوقَدَةُ ٦ ٱلَّتِى تَطَّلِعُ عَلَى ٱلۡأَفۡـِٔدَةِ ٧
"Neraka Allāh yang dinyalakan (yang dipanaskan), yang membakar masuk ke dalam hati hati manusia."

(QS Al Humazah: 6-7)

Mereka dibakar, jantung mereka dibakar sementara mereka dalam kondisi hidup dan tidak mati.
لَا يَمُوتُ فِيہَا وَلَا يَحۡيَىٰ
"Mereka tidak hidup dan tidak mati."

(QS Thāhā: 74)

Dalam kondisi seperti mati akan tetapi tidak mati, hidup dibakar hidup-hidup oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Oleh karenanya para penghuni neraka Jahannam mereka amat sangat tersiksa, sehingga mereka amat kehausan dan amat kelaparan.

Diantara hal yang membuat mereka tersiksa lagi yaitu mereka melihat kenikmatan yang dirasakan para penghuni surga.

Allāh membiarkan mereka para penghuni neraka Jahannam melihat sebagian kenikmatan penghuni surga sehingga penghuni neraka menyeru meminta makanan dan minuman kepada penghuni surga.
وَنَادَى أَصْحَابُ النَّارِ أَصْحَابَ الْجَنَّةِ أَنْ أَفِيضُوا عَلَيْنَا مِنَ الْمَاءِ أَوْ مِمَّا رَزَقَكُمُ اللَّهُ 
Maka penghuni neraka menyeru kepada penghuni surga: "Berikanlah kepada kami sebagian air minum kalian dan sebagian makanan kalian."
 قَالُوا إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَهُمَا عَلَى الْكَافِرِينَ
Maka penghuni surga menjawab: "Sesungguhnya makanan dan minuman ini harām bagi orang-orang yang kāfir."

(QS Al A'rāf: 50)

Mereka minta makan dan minum kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla karena mereka sangat kelaparan dan mereka sangat kehausan, telah lama mereka dijemur dibawah terik matahari tatkala dipadang Mahsyar ribuan tahun dengan jarak matahari satu mil sehingga mereka kelaparan dan kehausan.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan kepada mereka makanan, namun makanan yang sangat menyiksa diantara makanan mereka adalah dhari'.
لَّيْسَ لَهُمْ طَعَامٌ إِلَّا مِن ضَرِيعٍ 
"Tidak ada makanan bagi mereka kecuali dhari'."

(QS Al Ghāsyiyah: 6)

Dhari' adalah makanan buah yang berduri yang tatkala mereka makan buah tersebut nyangkut di kerongkongan mereka.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
وَطَعَامًا ذَا غُصَّةٍ وَعَذَابًا أَلِيمًا 
"Makanan yang nyangkut di kerongkongan."

(QS Muzzammil: 13)

Makanan ini tidak bisa masuk, jadi sangat menyakitkan. Apalagi berduri kemudian merobek kerongkongan. Ini adalah hal yang sangat menyakitkan.

سبحانك اللهم وبحمدك، أشهد أن لا إله إلا أنت، أستغفرك وأتوب إليك
-----------------------------------------



KHUTBAH BAGIAN KEDUA

الســـلامـ عليكــــمـ ورحمة الله وبركــــاته
الحمد لله على إحسانه، والشكر له على توفيقه وامتنانه، وأشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له تعظيما لشأنه، وأشهد أن محمدا عبده ورسوله الداعي إلى رضوانه، اللهم صلى عليه وعلى آله وأصحابه وإخوان

Para penghuni neraka Jahannam mereka sangat tersiksa, sehingga mereka kehausan dan kelaparan, diantara makanan yang mereka makan adalah buah zaqqūm
لآكِلُونَ مِنْ شَجَرٍ مِنْ زَقُّومٍ
Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:

"Mereka akan makan dari buah zaqqūm buah yang sangat bau yang sangat menjijikkan."

(QS Wāqi'ah: 52)

Kata Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam:
 لَوْ أَنَّ قَطْرَةًمِنَ الزَّقُّومِ قُطِرَتْ فِي دَارِ الدُّنْيَا لَأَفْسَدَتْ عَلَى أَهْلِ الدُّنْيَامَعَايِشَهُمْ 
"Seandainya ada satu tetes dari getahnya zaqqūm jatuh di atas muka bumi ini maka akan merusak kehidupan penduduk bumi seluruhnya."

(Hadits riwayat Tirmidzi nomor 2585)

Ibarat seorang yang hidup dengan fasilitas yang mewah (dirumahnya) semuanya ada akan tetapi dalam rumahnya ada bangkai yang busuk maka ini tidak akan bisa hidup dengan tentram.

Kenapa? Karena baunya bangkai tersebut.

Ini satu tetes zaqqūm kalau jatuh di atas muka bumi akan menimbulkan bau yang sangat busuk dan menjadikan orang-orang penghuni bumi tidak bisa hidup dengan tentram.

Bagaimana jika buah tersebut kemudian menjadi makanan seseorang? (yaitu) makanan penghuni neraka Jahannam.
فَمَالِـُٔونَ مِنۡہَا ٱلۡبُطُونَ
Maka akhirnya, karena laparnya mereka, mereka tahu buah itu tidak enak, buah yang sangat busuk, namun mereka harus makan sehingga mereka memenuhi perut mereka dengan buah-buah tersebut.

Setelah mereka makan merekapun kehausan mereka minta minum kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Allāh beri minuman kepada mereka, Allāh beri nanah kepada mereka dan Allāh beri kepada mereka air yang sangat panas.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
 وَسُقُوا مَاءً حَمِيمًا فَقَطَّعَ أَمْعَاءَهُمْ
"Maka mereka pun diberi air yang sangat panas dan air panas tersebut mencabik-cabik usus mereka."

(QS Muhammad: 15)

Sungguh mengerikan dan mengenaskan nasib para penghuni neraka Jahannam.

Mereka dibakar hidup-hidup dan mereka tidak mati, maka mereka pun mohon agar segera dimatikan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.
وَنَادَوْا يَا مَالِكُ لِيَقْضِ عَلَيْنَا رَبُّكَ ۖ
Mereka berkata:

"Wahai malāikat Mālik, mintalah kepada Allāh agar mematikan kami."

Namun tidak ada jawaban.

Kata Mālik:
إِنَّكُم مَّاكِثُونَ
"Kalian akan tetap selama-lamanya dalam neraka Jahannam"

(QS Az Zukhruf: 77)

Siksaan yang sangat pedih yang mereka rasakan sampai-sampai kehilangan akal sehat mereka.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla :
يَوَدُّ الْمُجْرِمُ لَوْ يَفْتَدِي مِنْ عَذَابِ يَوْمِئِذٍ بِبَنِيهِ ١١ وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ ١٢ وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ ١٣ وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ ١٤ كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ ١٥
"Tatkala itu penghuni neraka Jahannam, berangan-angan seandainya adzabnya bisa ditebus dengan anak-anaknya, istrinya, saudara kandungnya, kabilahnya yang selama ini membelanya, dan seluruh manusia di atas muka bumi, kemudian mengharapkan tebusan itu dapat menyelamatkannya. (Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla), sekali-kali tidak."

(QS Al Ma'ārij: 11-15)

(Kita tahu di dunia ini seorang bahkan rela mati untuk membela anak-anaknya namun tatkala di neraka Jahannam, penghuni neraka Jahannam ingin anak-anaknya masuk neraka yang penting dia selamat).
 وَصَاحِبَتِهِ وَأَخِيهِ
Bahkan dia ingin istrinya masuk neraka, saudara kandungnya masuk neraka yang penting dia selamat.
وَفَصِيلَتِهِ الَّتِي تُؤْوِيهِ
Bahkan kabilahnya yang selama ini membelanya yang mengayominya, dia ingin mereka semua masuk neraka yang penting dia selamat dia ingin menjadikan mereka sebagai tumbal.
وَمَن فِي الْأَرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ يُنجِيهِ
Bahkan dia ingin seluruh manusia di atas muka bumi tidak mengapa masuk neraka yang penting dia selamat.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla :
كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ
Sekali-kali tidak, akan tetapi yang didapatkan neraka yang menyala-nyala.

Karena mereka tahu putus asa (penghuni neraka Jahannam) putus asa karena mereka tahu bahwasanya mereka tidak akan mati, maka mereka minta kepada Allāh agar dikurangi adzabnya.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
وَقَالَ الَّذِينَ فِي النَّارِ لِخَزَنَةِ جَهَنَّمَ ادْعُوا رَبَّكُمْ يُخَفِّفْ عَنَّا يَوْمًا مِّنَ الْعَذَابِ 
Berkata para penghuni neraka Jahannam kepada para penjaga neraka Jahannam:

"Berdo'alah kepada Rabb kalian, mintalah kepada Rabb kalian agar mengurangi adzab kami, meskipun hanya sehari saja."

(QS Ghāfir: 49)

Jawabannya:

Tidak ada pengurangan.

Bahkan jawabannya sangat menakjubkan, mereka mengagetkan mereka, bukannya Allāh mengurangi adzab mereka bahkan Allāh tambah.

Kata Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
فَذُوقُواْ فَلَن نَّزِيدَكُمۡ إِلَّا عَذَابًا
"Rasakanlah dan kami tidak akan tambahkan kepada kalian kecuali adzab yang pedih."

(QS An Nabā': 30)

Tatkala itu yang mereka lakukan hanyalah teriakan, yang bisa mereka lakukan hanyalah teriakan dan penyesalan
وَهُمْ يَصْطَرِخُونَ فِيهَا
"Mereka berteriak dalam neraka Jahannam teriakan kesakitan."
 رَبَّنَا أَخْرِجْنَا
"Yā Allāh, keluarkanlah kami."
نَعْمَلْ صَالِحًا غَيْرَ الَّذِي كُنَّا نَعْمَل
"Kami akan mengerjakan amal shālih, kami menyesal atas perbuatan kami."

(QS Fāthir: 37)

⇒ Namun penyesalan yang tiada guna.

Oleh karenanya kemenangan yang hakiki adalah seorang meraih surga Allāh Subhānahu wa Ta'āla dan selamat dari adzab neraka Jahannam.

Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ 
"Sesungguhnya orang-orang yang berimān dan beramal shālih maka bagi mereka Surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai itulah kemenangan yang besar."

(QS Burūj: 11)

Kalau kemenangan yang hakiki adalah meraih Surga Allāh, terselamatkan dari neraka Jahannam, maka kegagalan yang hakiki adalah seorang terjerumus dalam neraka Jahannam.

Percuma seorang di dunia meraih kekayaan, membangun istana, memiliki jabatan, seorang panglima yang ditakuti, tetapi tatkala diakhirat kemudian dia masuk neraka Jahannam.
 قُلْ إِنَّ الْخَاسِرِينَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنفُسَهُمْ وَأَهْلِيهِمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۗ أَلَا ذَٰلِكَ هُوَ الْخُسْرَانُ الْمُبِينُ
"Katakanlah bahwasanya orang-orang yang merugi yaitu orang orang yang merugikan diri mereka dan keluarga mereka pada hari kiamat kelak (yaitu mereka masuk dalam neraka Jahannam), ketahuilah bahwasanya itu adalah kerugian yang sangat jelas."

(QS Az Zummar: 15)

Itulah kegagalan yang sesungguhnya, kegagalan yang hakiki.

Maka seorang di dunia berusaha untuk beramal shālih.

Sekarang kita masih hidup masih bisa beramal shālih, sebagaiman kata Ali bin abi Thālib Radhiyallāhu Ta'āla 'anhu:
الْيَوْمَ عَمَلٌ وَلاَ حِسَاب َوَغَداً حِسَابٌ وَلاَ عَمَلَ
"Sekarang adanya amalan dan tidak ada hisab, nanti diakhirat kelak yang ada hisab sudah tidak bisa beramal lagi"

Kita lihat saudara-saudara kita yang berada dibawah papan-papan kuburan, mereka dahulu bermacam-macam status mereka, ada Pejabat, ada Bupati, ada Pegawai, ada orang miskin, ada orang kaya, ada panglima, sekarang mereka sudah tidak bisa beramal sudah tidak ada yang bisa mereka lakukan.

Sekarang kita masih hidup kita masih bisa beramal kita masih bisa wujudkan cita-cita kita.

√ Kalau ingin menghafal Al-Qur'ān masih bisa.
√ Kalau ingin membangun masjid masih bisa.
√ Kalau ingin berbakti kepada orang tua masih bisa.
√ Kalau ingin bersedekah masih bisa.

Kita masih bisa bercita-cita dan masih kita bisa wujudkan, akan datang suatu hari dimana semua ini tidak bisa lagi kita lakukan.

Oleh karenanya berusahalah kita berbahagia di dunia dan diakhirat, berusaha kita meraih kesuksesan di dunia dan juga di akhirat.

إن الله وملائكته يصلون على النبي يا أيها الذين آمنوا صلوا عليه وسلموا تسليما.

اللّهمّ صلّ على محمّد وآل محمّد كما صلّيت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنّك حميد مجيد ، وبارك على محمّد وعلى آل محمّد كما باركت على إبراهيم وعلى آل إبراهيم إنّك حميد مجيد.

اللهم اغفرللمسلمين والمسلمات، والمومنين والمومنات، الأحياء منهم والأموات، إنك سميع قريب مجيب الدّعوات، فيا قاضي الحاجات.

اللهم آت نفسي تقواها وزكها أنت خيرمنزكاها أنت وليها ومولاها.

ربنا ظلمنا أنفسنا وإن لم تغفرلنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين.

ربنا تقبل منا صيامنا ، وقيامنا، وركوعنا وسجودنا ، رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ وَتُبْ عَلَيْنَآ إِنَّكَ أَنتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ
__________
◆ Mari bersama mengambil peran dalam dakwah...
Dengan menjadi Donatur Rutin Program Dakwah Cinta Sedekah

⑴ Pembangunan dan Pengembangan Rumah Tahfizh
⑵ Support Radio Dakwah dan Artivisi
⑶ Membantu Pondok Pesantren Ahlu Sunnah Wal Jama'ah di Indonesia

📝 Silakan mendaftar di :
http://cintasedekah.org/ayo-donasi/

Hidup Berkah dengan Cinta Sedekah
🌎www.cintasedekah.org
👥 https://web.facebook.com/gerakancintasedekah/
📺 youtu.be/P8zYPGrLy5Q
-----------------------------------------

SHARE IT
Facebook Twitter Google Digg StumbleUpon Reddit LinkedIn Pinterest buffer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Privacy Policy      Disclaimer      Sitemap      Contact Us      © 2017  Ekataba
Powered by Blogger