Mungkin kita sering mendengar ada orang yang mengatakan, "Tak terasa ya waktu berlalu begitu cepat . Dulu kita masih sekolah, eh sekarang sudah punya anak." dan ungkapan-ungkapan lainnya yang semisal dengannya.
Memang pada hakikatnya kehidupan dunia ini sangatlah singkat. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dan seterusnya. Kalau kita hitung memang kelihatannya sangat lama, namun setelah kita jalani ternyata tidak terasa sudah sekian waktu berlalu begitu cepat.
Namun, pernahkah kita berfikir tentang waktu versi akhirat? Apakah di akhirat juga punya satuan waktu? Samakah waktu versi akhirat dengan waktu versi dunia?
Jawabannya adalah "iya", akhirat juga punya versi waktu tersendiri. Tetapi waktu versi akhirat berbeda dengan versi dunia.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
(QS. Al-Hijr: 47).
Di dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan, " Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu". Kalau kita hitung secara matematika, maka:
1.000 tahun di Dunia = 1 hari di Akhirat
1.000 tahun di Dunia = 24 jam di Akhirat
Jadi, 1 tahun di Dunia = 0,024 jam di Akhirat.
Rasulullah shallallahu ’alayhi wa sallam telah bersabda:
Kalau kita kalikan dengan rata-rata umur manusia akhir zaman, yaitu berkisar antara 60 - 70 tahun, misalnya kita ambil umur 63 tahun, maka:
63 tahun di Dunia = 1,512 jam di Akhirat, atau bisa kita bulatkan menjadi 1,5 jam.
Berarti bisa kita simpulkan bahwa rata-rata umur manusia umat Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam menurut versi Allah 'Azza wa Jalla adalah sekitar 1,5 jam saja. Cukup singkat, bukan?
Allah berfirman:
"Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung".
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui"
(QS. Al-Mu'minun: 112 - 114).
Maka kita sebagai seorang muslim hendaklah bijaksana dalam memanfaatkan umur kita di dunia ini. Jangan sampai kita mengorbankan kehidupan akhirat yang kekal demi mengikuti hawa nafsu dan meraih kenikmatan dunia yang fana ini. Ingatlah, dunia hanya sebentar dan akhirat adalah kekal abadi. Dunia adalah tempat kita singgah untuk mencari bekal, dan suatu saat nanti kita akan dipanggil pulang kembali ke kampung halaman kita yaitu akhirat.
Wallahu A'lam.
Pontianak, 18 Jumadil Awwal 1438H / 15 Februari 2017.
(Abu 'Abdillah, Eka Fitriansyah ibnu Sunardi).
Memang pada hakikatnya kehidupan dunia ini sangatlah singkat. Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun dan seterusnya. Kalau kita hitung memang kelihatannya sangat lama, namun setelah kita jalani ternyata tidak terasa sudah sekian waktu berlalu begitu cepat.
Namun, pernahkah kita berfikir tentang waktu versi akhirat? Apakah di akhirat juga punya satuan waktu? Samakah waktu versi akhirat dengan waktu versi dunia?
Jawabannya adalah "iya", akhirat juga punya versi waktu tersendiri. Tetapi waktu versi akhirat berbeda dengan versi dunia.
Allah 'Azza wa Jalla berfirman:
وَيَسْتَعْجِلُونَكَ بِالْعَذَابِ وَلَن يُخْلِفَ اللَّهُ وَعْدَهُ ۚ وَإِنَّ يَوْمًا عِندَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِّمَّا تَعُدُّونَ.
(الحج : 47)
Artinya:(الحج : 47)
"Dan mereka meminta kepadamu agar azab itu disegerakan, padahal Allah sekali-kali tidak akan menyalahi janji-Nya. Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu."
(QS. Al-Hijr: 47).
Di dalam ayat tersebut, Allah menyebutkan, " Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu". Kalau kita hitung secara matematika, maka:
1.000 tahun di Dunia = 1 hari di Akhirat
1.000 tahun di Dunia = 24 jam di Akhirat
Jadi, 1 tahun di Dunia = 0,024 jam di Akhirat.
Rasulullah shallallahu ’alayhi wa sallam telah bersabda:
ﺃَﻋْﻤَﺎﺭُ ﺃُﻣَّﺘِـﻲ ﻣَﺎ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﺴِّﺘِّﻴْﻦَ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟﺴَّﺒْﻌِﻴْﻦَ ﻭَﺃَﻗَﻠُّﻬُﻢْ ﻣَﻦْ ﻳَﺠُﻮﺯُ ﺫَﻟِﻚَ
“Umur-umur umatku antara 60 hingga 70 tahun, dan sedikit orang yg bisa melampui umur tersebut” (HR. Ibnu Majah: 4236, Syaikh Al Albani mengatakan: hasan shahih).Kalau kita kalikan dengan rata-rata umur manusia akhir zaman, yaitu berkisar antara 60 - 70 tahun, misalnya kita ambil umur 63 tahun, maka:
63 tahun di Dunia = 1,512 jam di Akhirat, atau bisa kita bulatkan menjadi 1,5 jam.
Berarti bisa kita simpulkan bahwa rata-rata umur manusia umat Nabi Muhammad shallallahu 'alayhi wa sallam menurut versi Allah 'Azza wa Jalla adalah sekitar 1,5 jam saja. Cukup singkat, bukan?
Allah berfirman:
قَالَ كَمْ لَبِثْتُمْ فِي الْأَرْضِ عَدَدَ سِنِينَ ( ) قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ فَاسْأَلِ الْعَادِّينَ ( ) قَالَ إِن لَّبِثْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ لَّوْ أَنَّكُمْ كُنتُمْ تَعْلَمُونَ ( )
(المؤمنون : 112-114)
Artinya:(المؤمنون : 112-114)
"Allah bertanya: "Berapa tahunkah lamanya kamu tinggal di bumi?"
Mereka menjawab: "Kami tinggal (di bumi) sehari atau setengah hari, maka tanyakanlah kepada orang-orang yang menghitung".
Allah berfirman: "Kamu tidak tinggal (di bumi) melainkan sebentar saja, kalau kamu sesungguhnya mengetahui"
(QS. Al-Mu'minun: 112 - 114).
Maka kita sebagai seorang muslim hendaklah bijaksana dalam memanfaatkan umur kita di dunia ini. Jangan sampai kita mengorbankan kehidupan akhirat yang kekal demi mengikuti hawa nafsu dan meraih kenikmatan dunia yang fana ini. Ingatlah, dunia hanya sebentar dan akhirat adalah kekal abadi. Dunia adalah tempat kita singgah untuk mencari bekal, dan suatu saat nanti kita akan dipanggil pulang kembali ke kampung halaman kita yaitu akhirat.
Wallahu A'lam.
Pontianak, 18 Jumadil Awwal 1438H / 15 Februari 2017.
(Abu 'Abdillah, Eka Fitriansyah ibnu Sunardi).