Minggu, 11 Desember 2016

Bahagia Tidak Harus Kaya

Dr. Firanda Andirja,  MA

بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
Al-Imām Asy-Syāfi'ī rahimahullāh pernah berkata dalam suatu wasiatnya yang sangat indah. Beliau berkata:
إِذَا مَا كُنْتَ ذَا قَلْبٍ قَنُوْعٍ ... فَأَنْتَ وَمَالِكُ الدُّنْيَا سَوَاءُ
"Jika anda memiliki hati yang qana'ah... maka sesungguhnya anda dan raja adalah sama."

Apa maksud perkataan Al-Imām Asy-Syāfi'ī?
Kok kita disamakan dengan raja, kenapa? Raja memperbanyak harta dan memperluas kekuasaan karena dia ingin meraih kebahagiaan. Ada sesuatu yang dia cari, ada sesuatu yang hilang sehingga dia mengumpulkan harta begitu banyak. Kenapa? "DIA INGIN BAHAGIA."

Anda yang bukan seorang raja dan bisa jadi anda bukanlah orang yang kaya raya, anda orang yang sederhana, tapi anda bisa seperti raja. Kapan? Jika anda memiliki sifat qana'ah, sifat menerima dan ridhā dengan pemberian Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Oleh karenanya Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda dalam haditsnya:
انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ، فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ. (مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ)
“Lihatlah kepada yang dibawah kalian dan janganlah kalian melihat yang diatas kalian sesungguhnya hal ini akan menjadikan kalian tidak merendahkan nikmat Allāh yang Allāh berikan kepada kalian".
(HR. Imām Bukhāri dan Imām Muslim)

Dengan melihat ke bawah maka engkau tidak akan meremehkan nikmat yang Allāh berikan kepada engkau. Kita akan bersyukur kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Kenapa? Kalau kita melihat ke atas dalam masalah dunia, tidak akan pernah ada titik klimaksnya. Jangan anda menyangka, "Saya akan mencari harta sebanyak-banyaknya sampai saya puas." Tidak akan ada namanya titik kepuasan. Harta itu seperti air laut yang asin, semakin kita minum semakin haus. Dan Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:
لَوْ كَانَ لاِبْنِ آدَمَ وَادِيَانِ مِنْ ذَهَبٍ لاَبْتَغَى ثَالِثًا ، وَلاَ يَمْلأُ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ
"Seandainya anak Adam memiliki 2 lembah emas maka dia akan mencari lembah yang ke-3 dan dia tidak akan berhenti (berburu emas) kecuali kalau mulutnya sudah dipenuhi dengan tanah (jika sudah meninggal dunia)."
(HR. Bukhāri no. 6436 dari shahābat Ibnu 'Abbas)

Bayangkan dua lembah emas kayanya, seperti apa jika memiliki dua lembah emas? Dan ini juga pernah diisyaratkan oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dalam firmannya:
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ (١) حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ (٢)
"Bermegah-megahan telah melalaikan kamu. Sampai kamu masuk ke dalam kubur." (QS At Takātsur: 1-2)

Sungguh, sikap berlomba-lomba (memperbanyak) telah melalaikan kalian Shadaqallāhul 'azhīm (benarlah perkataan Allāh yang Maha Agung). Banyak orang terlalaikan dari memikirkan akhirat bukan kerena kekurangan, dia sudah cukup namun dia tidak berhenti. Kenapa dia terus mencari dan mencari? Padahal sudah cukup.
Bukan karena kekurangan tapi dia ingin menambah dan menambah dan menambah. Dan kita katakan tadi "Tidak ada titik klimaks dalam masalah dunia". Sehingga akhirnya apa? Dia tidak akan pernah berhenti mencari harta, kecuali sampai dia masuk dalam liang lahat. Karenanya, kebahagiaan bisa kita ciptakan. Kebahagiaan adalah kebahagiaan hati sebagaimana sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:
لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Bukanlah kekayaan dengan banyaknya harta benda. Akan tetapi kaya yang sesungguhnya (sejati) adalah kayanya jiwa.”
(HR. Bukhāri no. 6446 dan Muslim no. 1051, dari shahābat Abū Hurairah)

Jika anda telah kaya jiwa (merasa qana'ah), maka anda telah meraih kebahagiaan. Anda bisa tidur dengan tentram tidak mesti harus memiliki rumah yang mewah. Anda bisa berbahagia tertawa dengan istri, bisa bahagia melihat anak-anak, tidak mesti di bawah naungan rumah yang mewah. Bahkan terkadang kita melihat ada orang memiliki harta yang banyak, memiliki perusahaan yang banyak, tapi nampak dari raut wajahnya dia tidak bahagia. Terlalu banyak yang dia pikirkan, tidak bahagia, dan masih banyak yang ingin dia buru. Dia sedang mencari kebahagiaan, tapi anda sudah meraihnya terlebih dahulu.
Kenapa? Karena anda memiliki rahasia yang luar biasa, yaitu QANA'AH. Oleh karenanya, mintalah kepada Allāh Subhānahu wa Ta'āla agar anda menjadi orang yang qana'ah dan ridhā dengan pemberian Allāh Subhānahu wa Ta'āla. Tatkala qana'ah telah masuk dalam diri anda maka anda bahagia. Tidak mesti punya rumah mewah anda baru bisa bahagia, bisa senang dengan keluarga, bisa tidur dengan tenang, bisa beribadah dengan tenang. Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla menjadikan kita semua berhati qana'ah.
Āmīn, yā Rabbal 'ālamīn.
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته


Donasi Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam | Bank Mandiri Syariah
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
Saran atau Kritik silahkan sampaikan kepada kami melalui link berikut:
http://www.bimbinganislam.com/kritikdansaran

SHARE IT
Facebook Twitter Google Digg StumbleUpon Reddit LinkedIn Pinterest buffer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Privacy Policy      Disclaimer      Sitemap      Contact Us      © 2017  Ekataba
Powered by Blogger